Ads

LightBlog

STIPRAM

Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta

Desa Wisata Gamplong

Uniknya kerajinan pembuatan kain dengan ATBM

Situs Ratu Boko

Menjelajah masa lalu kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Vulcano Tour Merapi

Pacu Adrenalinmu di Lereng Gunung Merapi

Candi Prambanan

Dari Mantra Turun ke Candi. Setinggi itukah cinta bertahta?

Rabu, 06 Desember 2017

Wisata Arkeologi di Siem Reap





Siem Reap mungkin kurang familiar bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tapi ternyata kota ini cukup populer bagi para pelancong dari negara-negara Asia Timur seperti Korea dan China juga bagi turis dari negara-negara Barat. Ini terlihat dari banyaknya turis yang memadati kota ini siang dan malam. Yang mengejutkan, kota yang konon baru mulai dikenal pada akhir 90an atau kira-kira belasan tahun yang lalu ini telah mempu menyedot pengunjung sebanyak 2 juta orang per tahun. Angka yang cukup fantastis jika dibandingkan dengan jumlah kedatangan wisatawan asing ke kota-kota di Indonesia.

Pada tahun 2012 kunjungan wisatawan asing ke Indonesia tercatat sekitar 8 juta orang. Hampir 3 juta diantaranya masuk lewat Bali dan 2 juta lainnya melalui Jakarta. Sisanya melalui berbagai bandara yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan ini. Ini berarti jumlah pengunjung asing ke Siem Reap sama dengan jumlah pengunjung asing yang ke Jakarta. Jika dibandingkan dengan Jogja, Siem Riep dikunjungi oleh orang asing 34 kali lebih banyak.

Kenapa membandingkan dengan Jogja? Jawabannya adalah karena kedua kota ini memiliki potensi wisata yang hampir sama. Jogja memiliki beberapa peninggalan candi seperti Prambanan, Mendut, dan Borobudur. Candi terakhir memang secara geografis tidak berlokasi di Jogja, tetapi keberadaannya sangat identik dengan kota ini. Sementara itu, Siem Reap juga punya peninggalan candi baik Hindu maupun Budha seperti Angkor Wat dan Angkor Thom. Kompleks candi-candi tersebut disebut-sebut sebagai salah satu keajaiban dunia kuno, sama halnya dengan Borobudur yang seringkali diklaim sebagai salah satu keajaiban dunia. Paling tidak menurut kita.

Yang menyedihkan, angka kunjungan orang asing ke Jogja atau Borobudur belum bisa dibandingkan dengan Siem Reap, kota kecil seluas 4 km persegi dengan jumlah penduduk sekitar 200 ribu orang. Dan dari kondisi saat ini, saya memperkirakan jumlah pengunjung ke kota ini akan terus bertambah meninggalkan Jogja dan kota-kota lain di Indonesia.

Apa yang Sieam Reap Punya?

Yang menjadi daya tarik utama dari Siem Reap adalah Angkor Archaeological Park, sebuah kawasan candi kuno seluas 400 km persegi yang terletak di luar kota Sieam Reap. Kompleks candi utama adalah Angkor Wat dan Angkor Thom yang pernah dijadikan lokasi syuting film Tomb Raider.

Saat berbincang dengan wisatawan asing saya dapat menangkap kekaguman mereka akan kompleks candi ini. Sementara beberapa pengunjung dari Indonesia yang saya tanya mengatakan bahwa kompleks candi di Kamboja ini memang jauh lebih besar daripada kompleks Borobudur apalagi Prambanan. Namun menurut beberapa dari mereka, Borobudur lebih terawat dan lebih indah. Pernyataan yang menghibur diri, meskipun angka kunjungan wisman mengatakan hal yang berbeda.

Selain kompleks candi-candi tersebut, Siem Reap memiliki berbagai spot dan atraksi yang dipersiapkan dengan sangat baik untuk memanjakan turis. Dengan jumlah penduduk yang sedikit, lalu lintas di Siem Reap selalu lancar. Pemberhentian hanya dijumpai di lampu merah yang hanya ada beberapa di kota ini. Jalan-jalannya tidak pula lebih lebar dan bersih dibandingkan di Indonesia, tapi kemacetannya jauh berbeda.

Sarana transportasi juga tidak semaju Singapura atau Malaysia bahkan Indonesia. Namun wisatawan dimudahkan dengan adanya Tuk Tuk, becak bermotor ala Kamboja dengan ongkos standar 2 USD. Kebetulan Kamboja menggunakan USD sebagai mata uang transaksi sehari-hari yang digunakan lebih luas untuk bertransaksi daripada mata uang lokal Riel. Dari sarana transportasi, Siem Reap tidak lebih unggul dibandingkan dengan kota-kota di Indonesia.

Yang tidak boleh dilewatkan di Siem Reap adalah kawasan Pasar Lama atau Old Market. Kawasan ini menjadi pusat turis baik siang maupun malam karena adanya pusat souvenir, cafe, restauran, dan penginapan. Beberapa spot yang paling banyak dipadati turis adalah Pub Street, Night Market, dan Art Centre.

Pub Street merupakan sebuah jalan yang di kiri-kanannya berdiri cafe-cafe, bar, dan restoran. Pada malam hari jalan ini ditutup untuk kendaraan dan hanya dapat dilewati dengan berjalan kaki. Cafe-cafe dan restoran yang ada ditata dan dikelola dengan profesional. Tak heran turis-turis asing selalu betah memadati jalan ini. Kawasan ini mengingatkan pada Legian tanpa lalu lalang kendaraan yang bikin pusing. Pub street membuat Siem Reap jauh lebih unggul dari Jogja atau kota-kota lain di Indonesia.

Beranjak sedikit dari Pub Street, pengunjung masih dapat menikmati night market, kawasan jajanan dan souvenir dengan harga miring. Meskipun dilewati kendaraan, tapi lalu lintasnya tidak sepadat kota-kota di Indonesia. Selain karena terangnya cafe-cafe dan bar di sepanjang jalan, kawasan ini dihiasi gemerlap lampu. Sebuah suasana yang coba dibangun di beberapa kota di Indonesia tapi menurut saya belum ada yang sekinclong Siem Reap.

Untuk berburu souvenir yang lebih lengkap, pengunjung dapat menyambangi Art Center yang berseberangan sungai dengan Old Market. Pusat souvenir ini tertata sangat rapi baik arsitektur, penempatan kios, maupun barang dagangan. Sebagai penciri, lampu-lampu led stripe warna-warni menghias jalanan, sudut-sudut art centre, pepohonan, bahkan sungai yang ada di dekatnya. Meskipun udara di Siem Reap lebih panas dari kota-kota di Indonesia tetapi menyusuri lorong-lorongnya di malam hari terasa sangat menyenangkan. Souvenir yang digelarpun beraneka ragam dengan kualitas bagus dan harga miring. Tak heran seorang kawan kalap berbelanja sampai kelebihan bagasi saat pulang.

Di kompleks Art Center ini juga terdapat cafe dan gallery di beberapa pojok. Hal ini sangat memudahkan pengunjung yang kelelahan berbelanja. Gallery yang berlokasi di beberapa bagian juga mempertontonkan proses pembuatan souvenir yang menarik untuk dilongok. Benar-benar Art Center ini membuat iri. Bagaimana bangsa yang pada tahun 90an masih berkutat dengan perang saudara ini bisa membangun fasilitas publik yang tertata rapi dan menarik pengunjung untuk datang.

Saya berusaha keras untuk mengingat kota mana di Indonesia yang punya tempat publik untuk hangout senyaman Pub Street atau pusat souvenir serapi dan semenarik Art Center. Sempat terlintas Legian dan Pasar Sukowati di Bali juga Pasar Beringharjo di Jogja, tapi menurut saya belum ada yang semenarik Kawasan Old Market Siem Reap. Dan sayapun sadar kenapa jumlah pengunjung asing ke Siem Reap hampir 4 kali lebih banyak dibandingkan Medan, Padang, Bandung, Jogja, dan Manado jika dijadikan satu.

Kalau saja kota-kota di Indonesia ini bisa meniru Siem Reap, betapa banyak devisa yang akan mengalir ke negeri ini.

Sumber : https://www.kompasiana.com/ruangtunggu/siem-reap-kota-kecil-kamboja-yang-lebih-populer-daripada-kotakota-besar-di-indonesia_552fa3c46ea834a3088b4571

Kunjungi Website STIPRAM


Minggu, 03 Desember 2017

Situs Ratu Boko

Selain candi Prambanan dan Malioboro sebagai ikon pariwisata Jogja, masih banyak tempat-tempat wisata di Jogja yang bisa kamu kunjungi. Salah satunya adalah Istana Ratu Boko

Istana Ratu Boko adalah peninggalan situs arkeologi yang beda dari situs-situs serupa. Banyak yang mengira kalau Istana Ratu Boko ini hanya berupa candi seperti halnya Prambanan dan Borobudur. Faktanya, Ratu Boko merupakan bekas kompleks istana yang terdiri atas beberapa bagian bangunan

Ratu Boko juga terkenal sebagai tempat terbaik untuk menikmati sunset di Jogja. Lokasinya yang berada di perbukitan memungkinan hal itu. Dari Ratu Boko kita bisa menyaksikan pemandangan sebagian kota Jogja. Lingkungan di sekitar Ratu Boko ini sangat asri dan terawat. Sebelum kamu memutuskan untuk jalan-jalan ke Ratu Boko, ada baiknya untuk mengetahui hal-hal penting seputar Ratu Boko

1. Kompleks Ratu Boko Sangat Luas

Mungkin masih banyak yang mengira kala Ratu Boko hanya berupa bangunan candi. Faktanya adalah, Ratu Boko merupakan bekas kompleks istana yang sangat luas. Keseluruhan luas kompleks ini mencapai 250.000 m² yang terdiri dari empat bagian: Tengah, barat, tenggara dan timur. Kamu akan mengetahui informasi ini dari papan informasi yang terletak di dekat pintu gerbang masuk

Di bagian-bagian tersebut terdapat bangunan-bangunan yang melengkapi kompleks istana. Kompleks istana ini justru hanya memiliki sedikit candi. Di bagian tengah kompleks ini kamu akan menemukan gapura utama sebagai pintu masuk kompleks, lapangan, kolam, paseban dan candi pembakaran. Di bagian tenggara meliputi pendopo, beberapa balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren. Di kompleks ini juga terdapat goa batu yang terletak di bagian timur. Sedangkan bagian barat kompleks hanyalah berupa perbukitan. Dari sini kamu bisa melihat candi Prambanan yang tampak megah


2. Cuaca Di Siang Hari Sangat Panas
Kalau kamu berniat untuk menelusuri seluruh bagian kompleks Ratu Boko yang luas, sangat disarankan untuk mengenakan pakaian yang mudah menyerap keringat. Sebaiknya menghindari pakaian berwarna hitam. Mengenakan kaos oblong berbahan katun adalah pilihan paling tepat

Karna cuaca pada siang hari terasa sangat panas, sebaiknya kamu mengenakan kacamata hitam apabila memang berniat untuk menyusuri semua bagian kompleks agar tidak silau. Kalau perlu, gunakan sunblock untuk melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Meski sangat panas, namun suasana disini terasa sangat asri. Disekitar kompleks juga telah disediakan banyak gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat


3. Ratu Boko Menyediakan Tiket Masuk Dalam Dua Paket
Ratu Boko sangat terkenal sebagai spot terbaik untuk menikmati sunset di Jogja. Satu hal yang harus kamu ketahui jika ingin menikmati sunset di Ratu Boko adalah mengenai harga tiket masuk

Ratu Boko menyediakan tiket dalam dua kategori/paket. Untuk kategori reguler harganya Rp25.000 (sudah termasuk parkir). Tiket kategori ini berlaku dari mulai buka sampai pukul tiga sore. Setelah pukul tiga sore maka tiket akan masuk kategori kedua yakni sunset. Harganya jauh lebih mahal dari tiket reguler. Harga tiket untuk paket sunset sebesar Rp100.000

Jadi, kalau kamu berniat menikmati sunset di Ratu Boko dengan harga reguler sebaiknya datang antara pukul 2 dan 3 dengan konsekuensi harus menunggu agak lama 🙂


4. Ratu Boko, Candi Borobudur dan Candi Prambanan Dikelola Oleh Perusahaan Yang Sama
Pengelolaan Istana Ratu Boko di-handle oleh sebuah BUMN yakni PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (www.borobudurpark.co.id). Selain Ratu Boko, perusahaan ini juga yang memiliki otoritas mengelola candi Borobudur dan candi Prambanan

Harus diakui, pengelolaan di Situs Ratu Boko ini terlihat sangat profesional. Semua fasilitas tertata dengan rapi dan bersih. Sebagai contoh adalah toilet yang sering dijadikan indikasi kwalitas sebuah tempat wisata. Toilet-toilet yang tersedia di Ratu Boko terlihat sangat bersih dan rapi. Mirip dengan yang ada mall atau semacamnya. Pengelolaan tiket terbilang sangat rapi. Bahkan, tiket masuk ke kompleks Ratu Boko sudah menggunakan smart card walaupun belum terlihat maksimal. Selain kompleks Istana Ratu Boko sebagai objek utama, di sekitar tempat wisata ini juga terdapat sebuah resto outdoor serta sebuah tempat pertemuan

Sayangnya, upaya pengelola ini tidak diikuti oleh para pengunjung. Tetap saja ada sebagian pengunjung tidak bertanggung jawa yang melakukan aksi-aksi vandal dengan mencoret-coret koleksi patung dan bangunan lain di kompleks ini

Sumber : http://www.yukpiknik.com/artikel/yang-harus-kamu-ketahui-sebelum-jalan-jalan-ke-istana-ratu-boko/

Kunjungi Website Stipram

Saparan Ki Ageng Wonolelo



Mendekati hari Kamis Pahing malam Jumat Pon di bulan Sapar (kalender Jawa), ada satu acara tradisi yang layak untuk dijadikan agenda wisata. Acara tersebut adalah Upacara Adat Saparan Ki Ageng Wonolelo. Digelar oleh trah atau keturunan Ki Ageng Wonolelo, di Dusun Pondok Wonolelo Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Upacara Adat Saparan Ki Ageng Wonolelo sejatinya adalah rangkaian acara tradisi berupa kirab pusaka diiringi dengan bregodo (prajurit Jawa), ziarah dan acara bernuansa keagamaan berupa sedekah yang dikemas dalam wujud pembagian kue apem. Seluruh rangkaian, biasanya didahului dengan pengajian akbar sebagai upaya meneruskan perjuangan Ki Ageng Wonolelo sebagai ulama besar dan penyebar agama Islam. Hebatnya, kue apem yang dibagi-bagikan ini sangat banyak dengan berat total 1 ton. Sedangkan pusaka yang dikirap berupa kitab Suci Al Quran, Baju Onto Kusuma, Kopiah, Bongkahan Mustoko Masjid (cupu) dan tongkat (teken). Saat dikirab, pusaka dimasukkan ke dalam Joli (semacam rumah kecil) dan ditandu.saparan wonolelo

Kirab pusaka dimulai dari halaman Balai Desa Widodomartani menuju Makam Ki Ageng Wonolelo sejauh sekitar 3 kilometer. Kirab juga diiringi drum band SMPN 1 Ngemplak, Bregada Ganggeng Samodra, Bregada Muspika Kecamatan Ngemplak, Putri Bhayangkari, Putri Domas, Santri dan Alim ulama, gunungan apem, sesaji, Bregada Ki Ageng Wonolelo, Bregada Ungel-ungelan dan tamu undangan. Usai kirab, kue apem langsung disebarkan ke seluruh yang hadir untuk sedekah. Ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas karunia Tuhan YME yang telah memberikan nikmat rejeki, kesehatan dan keselamatan serta ketentraman.

Ki Ageng Wonolelo sendiri, adalah tokoh leluhur yang dianggap sebagai cikal bakal pembuka Pondok Wonolelo dan menurunkan penduduk asli Pondok Wonolelo. Ki Ageng Wonolelo konon bernama asli Jumadi Geno merupakan seorang keturunan Prabu Brawijaya V sekaligus sebagai tokoh penyebar agama Islam pada masa kerajaan Mataram.saparan wonolelo

Ia bermukim di Dusun Pondok Wonolelo, memiliki ilmu kebatinan yang tinggi pada masa itu. Karena memiliki ilmu yang tinggi, ia pernah diutus Raja Mataram ke Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang saat itu membangkang terhadap Mataram. Ia pun berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Nama Ki Ageng Wonolelo atau Jumadi Geno semakin tersohor dari waktu ke waktu sehingga semakin banyak orang yang berdatangan untuk berguru dengannya.

Sebagai seorang panutan yang memiliki ilmu tinggi, Ki Ageng Wonolelo banyak mewariskan berbagai peninggalan yang berupa tapak tilas dan pusaka dan benda keramat lainnya.
saparan wonoleloLokasi

Upacara Saparan Wonolelo berlangsung di di Pedukuhan Pondok Wonolelo Widodomartani Kalasan, 19 kilometer arah Timur Laut Jogja. Acara berlangsung di dua lokasi, yakni di rumah kepala desa Widodomartani (yang kebetulan juga keturunan Ki Ageng Wonolelo) di Pondok Wonolelo (di rumah ini tersimpan salah satu pusaka Ki Ageng Wonolelo), dan di kompleks makam Ki Ageng Wonolelo.
Transportasi

Karena lokasinya yang cukup jauh, lebih direkomendasikan agar wisatawan menggunakan kendaraan pribadi atau rental. Dari Jogja, lokasi bisa dijangkau melalui rute Jalan Kaliurang. Hingga Km 12, di dekat Indomaret Mbesi ada papan petunjuk arah ke Pondok Wonolelo (5 km). Ikuti saja hingga tiba di desa Ngemplak. Dari sana lurus ke arah timur hingga bertemu Indomaret Ngemplak. Pondok Wonolelo berjarak sekitar 100 meter dari Indomaret tersebut.

Saat upacara berlangsung, biasanya seluruh jalan atau akses menuju dusun ditutup rapat dengan portal. Untuk masuk ke dusun, pengunjung dikenai biaya masuk sebesar Rp 2.500 per orang.
Jadwal

Upacara Saparan Wonolelo dilaksanakan setiap tahun di bulan Jawa “Sapar”. Biasanya, upacara tersebut dilaksanakan hari Kamis Pahing malam Jumat Pon sebelum bulan purnama.
saparan wonoleloPeralatan dan Sesaji

Dalam upacara, disiapkan pula perlengkapan berupa saji-sajian yang disertakan dalam tahlilan, antara lain nasi tumpeng, ketan-kolak, apem, ingkung ayam, dan gelas minuman teh, dan lain-lain yang semuanya diletakkan di atas meja. Sajian lainnya yang disertakan adalah pisang raja dan bunga-bungaan serta kemenyan.

Di antara kelengkapan, apem merupakan sajian pokok yang tidak boleh ditinggalkan. Apem ini dibuat dari tepung beras dicampur dengan gula Jawa atau gula kelapa. Rasanya gurih dan sedikit manis. Apem ini tidak saja panitia yang membuat, tetapi seluruh penduduk Pedukuhan Pondok Wonolelo. Mereka membuatnya secara gotong royong melalui kelompok masing-masing. Setelah apem jadi, diserahkan kepada panitia yang bertugas.

Sumber :http://jalanjogja.com/upacara-adat-saparan-ki-ageng-wonolelo/

Kunjungi Website STIPRAM

Bekakak Gamping


Upacara bekakak disebut juga Saparan. Disebut saparan sebab pelaksanaan upacara tadi harus jatuh atau berkaitan dengan bulan sapar. Upacara ini diadakan atas perintah P. Mangkubumi. Mengenai kata saparan berasal dari kata sapar dan berakhiran an. Kata sapar identik dengan ucapan Arab Syafar yang berarti bulan Arab yang kedua. Jadi Saparan ialah upacara selamatan yang diadakan disetiap bulan Sapar.

Saparan Gamping disebut juga Saparan Bekakak. Bekakak berarti korban penyembelihan hewan atau manusia. Bekakak pada saparan ini hanya tiruan manusia saja, berujud boneka pengantin dengan posisi duduk bersila yang terbuat dari tepung ketan.

Pelaksanaan upacara  saparan gamping tersebut diperinci dalam beberapa tahap yaitu:
- tahap midodareni bekakak
- tahap kirab
- tahap ‘Nyembelih’ pengantin bekakak
- tahap sugengan Ageng.

Penyelenggaraan upacara saparan Gamping bertujuan untuk menghormati arwah (roh halus) Kiai dan Nyai Wirosuto sekeluarga. Kiai Wirosuto adalah abdi dalem penangsong (hamba yang memayungi) Sri Sultan Hamengku Buwana I pembawa payung kebesaran setiap Sri Sultan Hamengku Buwana I berada dan tidak ikut pindah waktu dari keraton (pesanggrahan) Ambarketawang ke keraton yang baru. Bersama keluarganya ia tetap bertempat tinggal di Gamping. Dan dianggap sebagai cikal bakal penduduk Gamping.

Waktu penyelenggaraan upacara Saparan Gamping telah ditetapkan, ialah setiap hari Jumat dalam bulan sapar antara tanggal 10 – 20 pada pukul 14.00 (kirab temanten bekakak). Penyembelihan bekakak dilakukan pada pukul 16.00.

Tempat penyelenggaraan upacara disesuaikan dengan pelaksanaan upacara. Persiapan penyelenggaraan upacara dibagi dalam dua macam yaitu saparan bekakak dan sugengan ageng. Persiapan untuk saparan bekakak terutama pembuatan bekakak dari tepung ketan dan membuat juruh, yang memakan waktu ±8 jam. Pada saat pembuatan tepung diiringi gejong lesung atau kothekan yang memiliki bermacam-macam irama antara lain, kebogiro, thong-thongsot, dhengthek, wayangan, kutut manggung dan lain-lain.

Apabila penumbukan beras telah selesai, kemudian dilakukan pembuatan bekakak, gendruwo, kembang mayang, dan sajen-sajen, di satu tempat yaitu di rumah Bapak Roesman (panitia). Bentuk bekakak laki-laki dan perempuan dengan bentuk pengantin pria dan wanita pada umumnya dua pasang pengantin bekakak dengan sepasang bergaya Solo, dan sepasang bergaya Yogyakarta. Adapun pengantin laki-laki yang bergaya Solo dihias dengan ikat kepala ahestar berhiaskan bulu-bulu, leher berkalung selendang merah, dan kalung sungsun berkain bangun tulak, sabuk biru, memakai slepe. Mengenakan keris beruntaikan bunga melati, dan kelat bau. Sedangkan yang wanita memakai kemben berwarna biru, berkalung selendang merah dan kalung sungsun. Wajah dipaes, gelung diberi bunga-bunga dan mentul, di bahu diberi kelat bahu dan memakai subang.
Adapun pengantin laki-laki yang bergaya Yogyakarta, dihias dengan penutup kepala kuluk berwarna merah, berkalung selendang (sluier) biru dan kalung sungsun, sabuk biru dengan slepe, kain lereng, berkelat bahu dan bersumping, kemben hijau, kalung selendang biru (bangu tulak). Kekhususan yang tidak dapat dilanggar sampai saat ini, yaitu pelaku yang menyiapkan bahan mentahnya tetap para wanita, sedang yang mengerjakan pembuatan bekakak adalah para pria.

Sesaji upacara bekakak dibagi menjadi 3 kelompok. Dua kelompok untuk dua jali yang masing-masing diletakkan bersama-sama dengan pengantin bekakak. Satu kelompok lagi diletakkan di dalam jodhang sebagai rangkaian pelengkap sesaji upacara. Macam-macam sesajen yang diletakkan bersama-sama pengantin bekakak antara lain nasi gurih (wuduk) ditempatkan dalam pengaron kecil: nasi liwet ditempatkan dalam kendhil kecil beserta rangkaiannya daun dhadhap, daun turi, daun kara yang direbus, telur mentah dan sambal gepeng: tumpeng urubing dhamar, kelak kencana, pecel pitik, jangan menir, urip-uripan lele, rindang antep, ayam panggang, ayam lembaran, wedang kopi pahit, wedang kopi manis, jenewer, rokok/cerutu, rujak degan, rujak dheplok, arang-arang kemanis, padi, tebu, pedupaan, candu (impling), nangka sabrang, gecok mentah, ulam mripat, ulam jerohan, gereh mentah.

Sesaji itu ditempatkan dalam sudhi, gelas, kemudian ditaruh di atas jodhang antara lain sekul wajar (nasi ambeng) dengan lauk pauk: sambel goreng waluh, tumis buncis, rempeyek, tempe garing, bergedel, entho-entho, dan sebagainya, sekul galang lutut, sekul galang biasa, tempe rombyong yang ditaruh dalam cething bambu, tumpeng megana, sanggan (pisang raja setangkep), sirih sepelengkap, jenang-jenangan, rasulan (nasi gurih), ingkung ayam, kolak, apem, randha kemul, roti kaleng, jadah bakar, emping, klepon (golong enten-enten), tukon pasar, sekar konyoh, kemenyan, jlupak baru, ayam hidup, kelapa, sajen-sajen tadi ditempatkan dalam sudhi lalu semuanya diletakkan dalam lima ancak, dua ancak diikutsertakan dalam jali dibagikan kepada mereka yang membuat kembang mayang, bekakak dan yang menjadikan tepung (ngglepung) sementara itu disiapkan pula burung merpati dalam sangkar.

Midodareni Bekakak: Meskipun bekakak ini, berujud pengantin tiruan, tetapi menurut adat perlu juga memakai upacara midodareni. Kata midodareni bersal dari bahasa Jawa widodari yang berarti bidadari. Di sini terkandung makna bahwa pada malam midodareni para bidadari turun dari surga untuk memberi restu pada pengantin bekakak.

Tahap upacara ini berlangsung pada malam hari (kamis malam) dimulai ± jam 20.00. dua buah jali berisi pengantin bekakak dan sebuah jodhang berisi sesaji disertai sepasang suami istri gendruwo dan wewe, semua diberangkatkan ke balai desa Ambarketawang dengan arak-arakan. Adapun urutan barisan arakan dari tempat persiapan ke balai desa Ambarketawang sebagai berikut :
- barisan pembawa umbul-umbul
- barisan peleton pengawal dari Gamping tengah
- joli pengantin dan jodhang
- reyog dari Gamping kidul
- pengiring yang lain

Kemudian semua jali dan lain-lain diserahkan kepada Bapak kepala Desa Ambarketawang. Pada malam midodareni itu, diadakan malam tirakatan seperti hanya pengantin benar-benar, bertempat di pendhopo ataupun diadakan pertunjukan hiburan wayang kulit, uyon-uyon, reyog. Di rumah Ki Juru Permono diadakan pula tahlilan yang dilaksanakan oleh bapak-bapak dari kemusuk kemudian dilanjutkan dengan malam tirakatan yang diikuti oleh penduduk sekitar. Di pesanggrahan Ambarketawang juga diadakan tirakatan.

Kirab Pengantin Bekakak: Tahap ‘kirab’ pengantin bekakak ini merupakan pawai atau arak-arakan yang membawa jali pengantin bekakak ke tempat penyembelihan. Bersama dengan ini diarak pula rangkaian sesaji sugengan Ageng yang dibawa dari Patran ke pesanggrahan. Juga diarak ke balai desa terlebih dahulu.

Adapun urut-urutan arakan/ pawai upacara tradisional saparan bekakak sebagai berikut :
- reyog dan jathilan dari Patran
- sesaji sugengan Ageng
- barisan prajurit dari Gamping tengah membawa umbul-umbul memakai celana hitam kagok, berkain, baju lurik, destalan, seperti prajurit Daeng. Mereka membawa seruling, genderang dan mung-mung.
- prajurit putri membawa perisai, pedang, mengenakan baju berwarna-warni, celana panjang cinde dan berkain loreng.
- rombongan Demang dan kawan-kawan. Demang tersebut mengenakan kain, baju beskap hitam, memakai selempang kuning.
- jagabaya berkain, baju beskap hitam, memakai serempang merah.
- kaum atau rois, mengenakan kain berbaju surjan memakai serempang putih.
- pembawa tombak berbungkus cindhe beruntaikan bunga melati, mereka mengenakan celana hitam kagok, baju lurik, iket wulung, berselempang cindhe. Tiga pemudi mengenakan kain lurik ungu, baju hijau, memakai selempang merah, masing-masing membawa tiruan landak, gemak, merpati.
- barisan pembawa tombak, memakai celana merah, baju lurik merah, iket berwarna merah jingga.
- peserta bapak-bapak yang berkain berbaju surjan seragam warna merah, memakai sampur berwarna-warni.
- prajurit anak-anak, laki-laki perempuan membawa jemparing (panah).
- joli sesaji (jodhang) yang dibawa oleh petugas memakai seragam hitam kagok, baju merah iket biru.
- barisan selawatan
- joli bekakak Gunung Kliling.
- barisan yang membawa kembang mayang, cengkir, bendhe, tombak, dan luwuk semua dipayungi.
- barisan berkuda
- barisan pembawa panji-panji berwarna-warni yang mengenakan kain, baju surjan biru muda dan iket hitam.
- tiga pemudi membawa banyak dhalang, sawung galing, ardawalika
- tiga orang pemuda membawa padupaan dan bunga-bunga diikuti pembawa alat musik genderang, seruling dan mung-mung.
- prajurit Gamping Lor, diikuti prajurit, putri yang membawa panah, disusul lagi mereka yang membawa pedang panjang.
- jali sesaji (jodhang) yang dibawa oleh petugas memakai seragam celana hitam kagok, baju merah iket biru.
- jathilan dari patran
- prajurit Gamping Kidul, ada yang memakai topeng buron wana (landhak, kerbau, garuda) ada yang membawa tombak bertrisula, tombak biasa.
- reyog Gunung Kidul (seperti badhak merak)
- kemudian upacara tradisional itu berangkat dari balai desa menuju kearah bekas gung Ambarketawang, tempat penyembelihan pertama, kemudian ke tempat penyembelihan kedua yaitu di Gunung Kliling.

Nyembelih Pengantin Bekakak. Apabila arak-arakan telah tiba di Gunung Ambarketawang, maka joli pertama yang berisi sepasang pengantin bekakak, diusung ke arah mulut gua. Kemudian ulama (kaum) memberi syarat agar berhenti dan memanjat doa.

Selesai pembacaan doa, boneka ketan sepasang pengantin itu disembelih dan dipotong-potong dibagikan kepada para pengunjung demikian pula sesaji yang lain. Arak-arakan kemudia dilanjutkan menuju Gunung Kliling untuk mengadakan upacara penyembelihan pengantin bekakak yang kedua dan pembagian potongan bekakak yang kedua kepada para pengunjung.

Adapun jodhang yang berisi sajen selamatan dibagikan kepada petugas di tempat penyembelihan terakhir.

Sugengan Ageng. Sugengan Ageng yang dilaksanakan di Pesanggrahan Ambarketawang ini dipimpin oleh Ki Juru Permana pada hari tersebut. Pesanggrahan telah dihiasi janur (tarub) dan sekelilingnya diberi hiasan kain berwarna hijau dan kuning. Sesaji Sugengan Ageng yang dibawa dari patran, berujud jodhang, jali kembang mayang, kelapa gadhing (cengkir), air amerta, bokor tempat sibar-sibar, pusaka-pusaka, dan payung agung telah diatur dengan rapi di tempat masing-masing.

Upacara ini dilaksanakan di Gunung Kliling selesai. Pertama-tama pembakaran kemenyan, lalu dilanjutkan oleh Ki Juru Permana membuka upacara tadi dengan mengikrarkan adanya Sugengan Ageng tersebut, dilanjutkan pembacaan doa dalam bahasa Arab. Setelah selesai maka dilepaskannya sepasang burung merpati putih oleh Ki Juru permana. Pelepasan burung merpati ini disertai tepuk tangan para hadirin yang menyaksikannya. Kemudian dilakukan pembagian sesaji Sugengan Ageng yang berada dalam joli rahmat Allah kepada semua yang hadir, terutama makanan tawonan kegemaran Sultan Hamengku Buwana I. Dengan selesainya pembagian sesaji yang dilaksanakan, di pesanggrahan Ambarketawang.

Kunjungi Website STIPRAM


Candi Ijo

Jika berkunjung ke Yogyakarta, wisata sejarah khususnya mengunjungi candi bisa menjadi salah satu pilihan. Anda mungkin sudah sering mendengar Candi Borobudur, Prambanan, dan candi Ratu Boko. Sejatinya, masih banyak candi-candi yang­ belum terekspos meski memiliki potensi ­wisata yang juga cukup menarik, Candi Ijo salah satunya. Terletak di ketinggian 375 meter di atas permukaan laut (Mdpl), Candi Ijo merupakan candi yang letaknya paling tinggi di Yogyakarta. Dari ketinggian itu, sudah terbayang keindahan panorama perbukitan.

Disebut Candi Ijo karena candi yang dibangun sekitar abad ke-9 itu dibangun di sebuah bukit yang dikenal Bukit Hijau atau Gumuk Ijo. Penyebutan nama desa Ijo pertama kalinya disebut di dalam Prasasti Poh yang berasal dari tahun 906 Masehi. Dalam prasati tersebut ditulis tentang seorang hadirin upacara yang berasal dari desa Wuang Hijau. Jika benar demikian maka nama Ijo setidaknya telah berumur 1100 tahun hingga tahun 2006 yang lalu.

Kompleks candi Ijo merupakan kompleks percandian yang berteras-teras yang semakin meninggi ke belakang yakni sisi timur dengan bagian belakang sebagai pusat percandian.

Teras pertama merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Sedangkan bangunan pada teras teratas berupa pagar keliling dan delapan buah lingga patok.  Di teras terakhir ini pula candi utama berdiri lengkap dengan tiga candi perwara.

Pada candi utama terdapat sebuah bilik dengan Lingga Yoni yang melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewi Parwati. Sedangkan di dalam candi-candi perwara, pengunjung dapat melihat arca candi yang konon merupakan kendaraan Dewa Siwa dan meja batu atau disebut padmasana. Ragam bentuk seni rupa juga dapat dijumpai di kompleks Candi Ijo. Salah satunya ukiran kala makara dengan motif kepala gand­a dan beberapa atributnya.

Misteri dan Kutukan
Bagi pengagum wisata sejarah, di candi ini juga dapat ditemui karya yang masih menyimpan misteri yang tercantum pada sebuah prasasti. Prasasti itu terletak pada teras ke-9 yang bertulisan Guywan atau Bhuyutan yang berarti pertapaan. Prasasti lainnya yang terbuat dari batu berukuran 14 cm dan tebal 9 cm tercantum mantra-matra yang diperkirakan berisi kutukan “Om sarww­awinasa, sarwwawinasa” yang bertulis berulang hingga 16 kali. Hingga kini masih belum terkuak peristiwa apa yang berhubungan dengan prasasti tersebut.

Sementara, bagi penyuka wisata alam, candi merupakan tempat yang direkomendasikan.
Dari segala penjuru mata angin, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam Yogyakarta lengkap dengan hembusan angin sepoi-sepoi.
Jika beruntung, pengunjung dapat melihat pemandangan pesawat terbang yang sedang 'landing' di landasan Bandara Adisutjipto di sebelah barat.
Panorama sunset juga menjadi magnet tersendiri bagi pelancong untuk kembali mengunjungi Candi Ijo.

Rahman Pribadi, seorang mahasiswa yang ditemui saat mengunjungi candi Ijo menyatakan, dibandingkan dengan beberapa candi yang selama ini pernah didatanginya, Candi Ijo menjadi salah satu yang menarik dan berbeda.

"Letaknya yang berada di ketinggian, menjadikan Candi Ijo memiliki pemandangan yang bagus dan berbeda dari kebanyakan candi lainya," ujar Rahman, Senin (18/5/2015).

Akses Ke Candi Ijo
Hanya saja, untuk menikmati segala sensasi liburan yang ditawarkan oleh Candi Ijo diperlukan tenaga ekstra untuk mencapai candi yang secara admitrasi masuk di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman itu.
Akses termudah menuju Kompleks Candi Ijo bagi wisatawan yang berada di Kota Yogya adalah dengan melalui Jalan Solo menuju Pasar Prambanan yang berada di seberang Kompleks Candi Prambanan.
Sesampainya di pasar itu, wisatawan tinggal menuju arah tenggara kurang lebih 7 km hingga menemui penunjuk arah kecil menuju Candi Ijo dan Desa Wisata Nawung di kiri jalan.
Wisatawan tinggal mengikuti arah tersebut hingga gerbang masuk Desa Sambisari, yang menandai jalan menanjak hingga sampai di Candi Ijo. Untuk menuju candi ini diperlukan sekitar 1,5 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi, mobil atau motor.

Harga tiket? Tidak perlu khawatir merogoh kocek terlalu dalam, untuk menikmati nuansa asri di Candi Ijo tidak dipungut b­iaya alias gratis.
Wisatawan cukup mengisi daftar hadir tamu di pos satpam sebelum masuk candi dan membayar parkir sebesar Rp 2.000 untuk kotor dan Rp 3.000 untuk mobil.
Selebihnya, silahkan menikmati keindahannya.



Sumber :http://www.tribunnews.com/travel/2015/05/19/menikmati-panorama-dan-misteri-candi-ijo-candi-tertinggi-di-yogyakarta

Candi Prambanan

Selain terkenal dengan legenda Roro Jonggrang, Candi Prambanan yang diakui UNESCO sebagai salah satu warisan dunia memiliki daya pikat lain bagi para wisatawan. Candi ini terdiri dari tiga candi Trimurti agama Hindu, yaitu Candi Siwa dengan candi pendamping bernama Nandini, Candi Brahma dengan candi pendamping Angsa, dan Candi Wisnu dengan Garuda sebagai candi pendamping. Tak hanya itu, masih ada beberapa candi lainnya seperti 2 candi apit dan 4 candi sudut. Halaman kedua dari kompleks ini terdiri dari 224 candi.

Saat kamu memasuki Candi Siwa yang merupakan bangunan tertinggi, ada 4 ruangan yang berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan lainnya berisi Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang kerap dianggap sebagai arca Roro Jonggrang. Melangkah ke Candi Wisnu, kamu hanya akan menemui satu ruangan arca Wisnu, begitu pula halnya dengan Candi Brahma yang hanya memiliki satu ruangan berisi arca Brahma.

Pemandangan di kawasan Candi Prambanan sangat mempesona. Kamu bisa melihat betapa indah dan agungnya relief peninggalan jaman dahulu. Salah satu relief yang terkenal tentu saja kisah cinta Rama dan Dewi Shinta. Keberadaan relief inilah yang mendasari dilangsungkannya pertunjukan Sendratari Ramayana di tempat ini. Selain itu ada juga relief pohon atau Kalpataru yang menurut orang Hindu sebagai pohon kehidupan. Kalpataru tersebut digambarkan tengah mengapit singa.

Panorama Candi Prambanan juga bisa kamu nikmati pada sore hari. Memasuki senja, pemandangan candi yang menjulang lengkap dengan langit kemerahan bisa kamu lihat. Pada saat dipentaskan sendratari, bangunan candi akan disorot lampu warna-warni nan indah. Selain kompleks candi, kamu juga bisa belajar sejarah melalui Museum Arkeologi dan Audio Visual yang masih berada di kompleks Candi Prambanan. Kereta kelinci juga siap membawa kamu berkeliling Prambanan.

Aktivitas Yang Bisa Dilakukan di Candi Prambanan
Belajar Sejarah dan Budaya
Candi Prambanan merupakan salah satu situs dunia yang dijadikan referensi untuk belajar sejarah kebudayaan Hindu di Indonesia. Berbagai relief yang menjadi simbol agama ini memberikan pelajaran sejarah penting tentang kehidupan dimasa Dinasti Sanjaya. Bagi kamu yang suka sejarah, napak tilas di kompleks Candi Prambanan akan memberikan pengetahuan bagaimana hubungan kisah rakyat tentang Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso dikaitkan dengan pembentukan arca di kompleks Candi Prambanan. Kamu juga bisa menyusuri relief demi relief dan menemukan kisah Ramayana dengan alur sesuai dengan tradisi lisan India.

Photo Session
Kompleks candi yang begitu asri dengan taman yang indah serta bangunan menjulang tinggi ini menjadi tempat favorit untuk hunting foto. Kamu yang hobi berselancar di sosial media bisa langsung meng-upload foto selfie kamu di jalan setapak menuju kompleks candi yang elegan. Bagi menyuka fotografi, bisa memilih spot lain yang lebih indah dari sekadar berfoto Kamu bisa memilih senja atau fajar pada sesi ini. Langitu biru menawan akan terlihat indah dipadukan dengan candi yang meninggi ke langit, begitupun warna jingga dipadankan dengan kompleks candi yang mewah. Keduanya bisa kamu pilih untuk mengambil gambar terbaik.

Mengunjungi Museum Candi Prambanan
Masih satu lokasi dengan kawasan candi terdapat Museum Candi Prambanan. Museum berbentuk joglo ini memiliki koleksi berbagai benda bersejarah seperti artefak, arca, gerabah, gambar struktur Candi Siwa, fosil hewan, hingga legenda Roro Jonggrang. Untuk memasuki museum ini kamu tidak dikenakan biaya tambahan alias gratis. Supaya kunjunganmu ke Prambanan makin lengkap, jangan ragu untuk mengunjungi museum yang berada di rute jalan pulang ini.

Berburu Oleh-Oleh
Puas menikmati keelokan Candi Prambanan, saatnya kamu berburu oleh-oleh khas Prambanan yang berada di sepanjang jalan keluar kompleks Candi Prambanan. Sejumlah pedagang siap menjajakan suvenir seperti gelang, kalung, tas, baju, gantungan kunci, hiasan dinding, bahkan makanan ringan dan kue juga tersedia. Kamu bisa menawar untuk mendapatkan harga yang sesuai.

 Bersepeda
Menikmati Candi Prambanan tak hanya dengan berjalan menyusurinya saja, bagi kamu yang hobi bersepeda bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati kesegaran mata dan suasana Prambanan di pagi atau pun sore hari. Kamu bisa bersepeda di dalam kompleks Candi Prambanan atau mengelilingi daerah sekitar kompleks Candi Prambanan dan berkeliling menuju candi-candi terdekat dari Candi Prambanan.

Sendratari Ramayana Prambanan
 Setiap hari Selasa, Kamis, dan Jumat, akan dilangsungkan pagelaran Sendratari Ramayana di kompleks Candi Prambanan. Pertunjukan ini memadukan seni tari, drama, dan musik jawa. Meski tanpa ada dialog antara pemainnya, kamu tetap bisa mengikuti jalan cerita Ramayana. Pagelaran kolosal nan indah ini dimulai pada pukul 19.30 – 21.30 WIB. Pada musim kemarau pertunjukan akan dilangsungkan di open theater, namun pada musim penghujan pertunjukan dilaksanakan di Gedung Trimurti. Tiket untuk menyaksikan Sendratari Ramayana berbeda dengan tiket masuk Candi Prambanan. Pastikan pertunjukan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun ini masuk dalam daftar kunjunganmu ke Yogyakarta.

Candi Prambanan terletak di Desa Prambanan yang mencakup dua wilayah yaitu Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lokasinya yang berada tepat di tepi jalan raya Jogja –Solo menjadikan Candi Hindu tercantik ini mudah diakses dari manapun. Dari arah kota Jogja kamu bisa naik bus transjogja jalur 1A dan 2A kemudian turun di halte Prambanan dan dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik becak. Sedangkan jika datang dari arah timur (Solo atau Klaten) kamu bisa naik bus arah Yogyakarta dan turun di Terminal Prambanan.

Jam Buka Candi Prambanan
Candi Prambanan buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB – 17.00 WIB

Tiket Masuk Candi Prambanan
    Wisatawan Domestik Dewasa: Rp 30.000
    Wisatawan Domestik Anak: Rp 12.500
    Warga negara asing: USD $18
    Untuk reservasi tiket dan informasi lainnya bisa menghubungi nomor (0274) 4596401

Sumber :https://www.maioloo.com/tempat-wisata/yogyakarta-jogja/candi-prambanan/

Kunjungi Website STIPRAM

Vulcano Tour Merapi

Siapa sih yang tak kenal Merapi? Gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini bisa jadi merupakan gunung yang paling terkenal di Indonesia. Ini bukan soal pemandangannya ciamik atau treknya yang asyik, namun lebih karena statusnya yang sering galau alias berganti-ganti sehingga kerap muncul di televisi.

Gunung yang terletak dalam satu garis lurus dengan Tugu Jogja, Kraton, dan Pantai Parangtritis ini menjadi gunung berapi paling aktif di Indonesia bahkan dunia. Nyaris setiap 4 tahun sekali Merapi erupsi dan memuntahkan material vulkanik yang meluluhlantakkan desa-desa di sekitarnya. Meski begitu, orang-orang tetap mencintainya dan kembali tinggal di lereng Merapi.

Setelah erupsi besar pada tahun 2010 lalu, kawasan Gunung Merapi sisi selatan rata diterjang lahar dan menyisakan lautan pasir yang luas. Tak mau terlalu lama larut dalam kesedihan, warga pun mengubah petaka menjadi berkah dengan cara menawarkan paket wisata bertajuk Lava Tour Merapi. Belajar dari warga Bromo yang mampu mendapatkan penghasilan dari mengantarkan tamu-tamu menyusuri kawasan Pasir Berbisik, warga Kaliurang pun menawarkan paket wisata menyusuri lautan pasir dan bebatuan sisa erupsi.

Wisatawan yang mengikuti Vulcano Tour Merapi akan diajak menyusuri kaki Merapi menggunakan jeep Willys buatan Amerika. Selain willys, ada juga kendaraan adventure lainnya yang tak kalah gagah. Rute yang ditempuh bermula dari Parkiran Tlogo Putri, Kalikuning, hingga bunker Kaliadem dan kembali lagi ke Kaliurang. Semakin jauh rute yang kamu pilih, semakin banyak tempat yang bisa kamu lihat. Bahkan jika memilih paket Long Trip kamu bisa mengunjungi makam Mbah Maridjan yang tersohor itu. Selama mengikuti paket wisata ini kamu juga akan diajak singgah ke berbagai tempat yang memiliki kisah menarik.

Aktivitas Yang Bisa Dilakukan Ketika Vulcano Tour Merapi
Touring Menggunakan Jeep
Namanya saja Vulcano Tour Merapi, tentu saja aktivitas utama wisata ini adalah touring di Lereng Merapi menggunakan jeep terbuka. Di sepanjang jalan kamu bisa menyaksikan pemandangan yang beragam seperti perkampungan yang sudah rata dengan tanah, lautan pasir, hingga Merapi yang berdiri dengan megahnya. Semua hal ini mampu membuatmu berdecak ngeri ataupun kagum terhadap kebesaran Sang Pencipta. Petualanganmu kemudian akan dilanjutkan menyusuri hamparan pasir luas lengkap dengan batu-batu besar yang berserakan. Sebagai penutup perjalanan, kamu akan diajak melewati jalanan sempit dengan turunan curam dan berkelok. Pastikan kamu terus berpegangan supaya tidak terjungkal saat pengemudi Willys beraksi menginjak rem atau menarik gas secara mendadak. Yang paling seru dari semuanya adalah saat Willys digeber dengan kencang masuk ke dalam sungai. Meski baju basah kuyup, hal ini akan membuat kamu ketagihan dan berteriak lagi! lagi! lagi!

Mengunjungi Mini Museum Sisa Hartaku
 Kuatkan hatimu saat menyaksikan mini museum ini. Di tempat ini kamu akan melihat saksi bisu letusan Merapi. Botol kaca yang meleleh, kerangka sepeda motor, peralatan dapur yang rusak dan berselimut abu, mesin jahit, tabung televise hingga hewan peliharaan yang hanya tersisa kerangkanya merupakan koleksi mini museum ini. Sebuah jam dinding yang berhenti di angka 00.05 menjadi penanda waktu terjadinya kisah pilu tersebut.

Mengunjungi Bunker Kaliadem
Kawasan Kaliadem merupakan pemberhentian utama dari tour ini. Sebelum terjadi erupsi, kawasan ini merupakan hutan yang cukup asri namun kini semua sudah rata dengan pasir. Di Kaliadem kamu bisa menyaksikan Merapi yang berdiri dengan gagah serta masuk ke sebuah bunker yang dibangun untuk menyelamatkan diri tatkala terjadi erupsi.

Menyaksikan Sunrise
Kalau kamu suka momen sunrise, tak ada salahnya mengikuti Lava Tour Merapi paket sunrise. Pastikan kamu bangun pagi-pagi benar supaya tidak keduluan matahari. Melihat sunrise dari kaki gunung pasti akan menimbulkan sensasi yang berbeda jika dibandingkan dengan sunrise di laut atau pun di puncak. Saat pagi hari, kamu juga bisa melihat Merapi secara jelas hingga lekuk-lekuknya. Langit yang biru bersi tanpa awan semakin mempercantik pemandangan. Oya, sebelum mengikuti paket ini pastikan baterai ponsel atau kameramu terisi penuh sebab pagi hari merupakan waktu yang sempurna untuk mengambil gambar.

Lokasi dan Akses Vulcano Tour Merapi
Starting point paket Vulcano Tour Merapi ini ada dua, pertama di Terminal Tlogo Putri, Kaliurang dan yang kedua di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo. Dari Yogyakarta bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi salam 30 – 45 menit menyusuri Jalan Kaliurang ke utara. Jika ingin naik angkutan umum kamu bisa memulai dari Terminal Condongcatur, lantas naik angkot jurusan Jogja – Kaliurang dan turun di Terminal Tlogo Putri.

Harga dan Rute Vulcano Tour Merapi (via Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo)

1. Short Trip Lava Vulcano Merapi
Durasi sekitar 1 hingga 1,5 jam dengan tarif Rp 400.000.
Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem.

2. Medium Trip Vulcano Tour Merapi
Durasi sekitar 2 jam dengan tarif Rp 450.000.
Opsi pertama: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem – Makam Mbah Marijan.
Opsi kedua: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem – Taman Nasional Plunyon.
Opsi ketiga: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Kali Kuning (spot air).

3.Long Trip Vulcano Tour Merapi
Durasi sekitar 2 hingga 2.5 jam dengan tarif Rp 550.000.
Opsi pertama: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem – Makam Mbah Marijan – Buit Glagah Sari, Klangon.
Opsi kedua: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem – Kali Kuning (spot air).

4. Sunrise Trip Lava Tour Merapi
Trip dimulai pukul 04.30 WIB, durasi sekitar 2.5 jam dengan tarif Rp 450.000.
Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Bukit Kaliadem – Batu Alien – Mini Museum Sisa Hartaku.
Tarif tersebut sudah termasuk asuransi jasa raharja untuk 4 orang penumpang. Untuk mengikuti paket Merapi Lava Tour kamu bisa reservasi di Maioloo Tour. Selain itu, di Maioloo Tour juga banyak menyediakan beberapa paket wisata di Jogja dan sekitarnya dan juga paket pendakian gunung.

Tips Mengikuti Wisata Lava Tour Merapi
1.Pakailah masker dan kacamata untuk melindungi diri dari debu dan pasir yang berterbangan ketika sedang mengikuti perjalanan lava tour Merapi ini.
2.Kenakanlah jaket atau sunblock. Meski udaranya terkesan sejuk, namun paparan sinar matahari secara langsung selama berjam-jam bisa membuat kulit gosong.
 3.Jalur yang menantang dan rute yang terjal dalam lava tour Merapi ini membuat aktivitas ini tidak disarankan bagi ibu hamil.
4.Saat akhir pekan atau hari libur bisanya banyak wisatawan yang mengikuti Lava Tour Merapi. Supaya kamu tidak perlu antri terlalu lama, ada baiknya kamu reservasi lebih dahulu.

Sumber : Siapa sih yang tak kenal Merapi? Gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini bisa jadi merupakan gunung yang paling terkenal di Indonesia. Ini bukan soal pemandangannya ciamik atau treknya yang asyik, namun lebih karena statusnya yang sering galau alias berganti-ganti sehingga kerap muncul di televisi.

Gunung yang terletak dalam satu garis lurus dengan Tugu Jogja, Kraton, dan Pantai Parangtritis ini menjadi gunung berapi paling aktif di Indonesia bahkan dunia. Nyaris setiap 4 tahun sekali Merapi erupsi dan memuntahkan material vulkanik yang meluluhlantakkan desa-desa di sekitarnya. Meski begitu, orang-orang tetap mencintainya dan kembali tinggal di lereng Merapi.

Setelah erupsi besar pada tahun 2010 lalu, kawasan Gunung Merapi sisi selatan rata diterjang lahar dan menyisakan lautan pasir yang luas. Tak mau terlalu lama larut dalam kesedihan, warga pun mengubah petaka menjadi berkah dengan cara menawarkan paket wisata bertajuk Lava Tour Merapi. Belajar dari warga Bromo yang mampu mendapatkan penghasilan dari mengantarkan tamu-tamu menyusuri kawasan Pasir Berbisik, warga Kaliurang pun menawarkan paket wisata menyusuri lautan pasir dan bebatuan sisa erupsi.

Wisatawan yang mengikuti Vulcano Tour Merapi akan diajak menyusuri kaki Merapi menggunakan jeep Willys buatan Amerika. Selain willys, ada juga kendaraan adventure lainnya yang tak kalah gagah. Rute yang ditempuh bermula dari Parkiran Tlogo Putri, Kalikuning, hingga bunker Kaliadem dan kembali lagi ke Kaliurang. Semakin jauh rute yang kamu pilih, semakin banyak tempat yang bisa kamu lihat. Bahkan jika memilih paket Long Trip kamu bisa mengunjungi makam Mbah Maridjan yang tersohor itu. Selama mengikuti paket wisata ini kamu juga akan diajak singgah ke berbagai tempat yang memiliki kisah menarik.

Aktivitas Yang Bisa Dilakukan Ketika Vulcano Tour Merapi
Touring Menggunakan Jeep
 Namanya saja Vulcano Tour Merapi, tentu saja aktivitas utama wisata ini adalah touring di Lereng Merapi menggunakan jeep terbuka. Di sepanjang jalan kamu bisa menyaksikan pemandangan yang beragam seperti perkampungan yang sudah rata dengan tanah, lautan pasir, hingga Merapi yang berdiri dengan megahnya. Semua hal ini mampu membuatmu berdecak ngeri ataupun kagum terhadap kebesaran Sang Pencipta. Petualanganmu kemudian akan dilanjutkan menyusuri hamparan pasir luas lengkap dengan batu-batu besar yang berserakan. Sebagai penutup perjalanan, kamu akan diajak melewati jalanan sempit dengan turunan curam dan berkelok. Pastikan kamu terus berpegangan supaya tidak terjungkal saat pengemudi Willys beraksi menginjak rem atau menarik gas secara mendadak. Yang paling seru dari semuanya adalah saat Willys digeber dengan kencang masuk ke dalam sungai. Meski baju basah kuyup, hal ini akan membuat kamu ketagihan dan berteriak lagi! lagi! lagi!
Mengunjungi Mini Museum Sisa Hartaku
 Kuatkan hatimu saat menyaksikan mini museum ini. Di tempat ini kamu akan melihat saksi bisu letusan Merapi. Botol kaca yang meleleh, kerangka sepeda motor, peralatan dapur yang rusak dan berselimut abu, mesin jahit, tabung televise hingga hewan peliharaan yang hanya tersisa kerangkanya merupakan koleksi mini museum ini. Sebuah jam dinding yang berhenti di angka 00.05 menjadi penanda waktu terjadinya kisah pilu tersebut.
Mengunjungi Bunker Kaliadem
Kawasan Kaliadem merupakan pemberhentian utama dari tour ini. Sebelum terjadi erupsi, kawasan ini merupakan hutan yang cukup asri namun kini semua sudah rata dengan pasir. Di Kaliadem kamu bisa menyaksikan Merapi yang berdiri dengan gagah serta masuk ke sebuah bunker yang dibangun untuk menyelamatkan diri tatkala terjadi erupsi.
Menyaksikan Sunrise
Kalau kamu suka momen sunrise, tak ada salahnya mengikuti Lava Tour Merapi paket sunrise. Pastikan kamu bangun pagi-pagi benar supaya tidak keduluan matahari. Melihat sunrise dari kaki gunung pasti akan menimbulkan sensasi yang berbeda jika dibandingkan dengan sunrise di laut atau pun di puncak. Saat pagi hari, kamu juga bisa melihat Merapi secara jelas hingga lekuk-lekuknya. Langit yang biru bersi tanpa awan semakin mempercantik pemandangan. Oya, sebelum mengikuti paket ini pastikan baterai ponsel atau kameramu terisi penuh sebab pagi hari merupakan waktu yang sempurna untuk mengambil gambar.

Lokasi dan Akses Vulcano Tour Merapi
Starting point paket Vulcano Tour Merapi ini ada dua, pertama di Terminal Tlogo Putri, Kaliurang dan yang kedua di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo. Dari Yogyakarta bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi salam 30 – 45 menit menyusuri Jalan Kaliurang ke utara. Jika ingin naik angkutan umum kamu bisa memulai dari Terminal Condongcatur, lantas naik angkot jurusan Jogja – Kaliurang dan turun di Terminal Tlogo Putri.

Harga dan Rute Vulcano Tour Merapi (via Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo)

1. Short Trip Lava Vulcano Merapi
Durasi sekitar 1 hingga 1,5 jam dengan tarif Rp 400.000.
Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem.

2. Medium Trip Vulcano Tour Merapi
Durasi sekitar 2 jam dengan tarif Rp 450.000.
Opsi pertama: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem – Makam Mbah Marijan.
Opsi kedua: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem – Taman Nasional Plunyon.
Opsi ketiga: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Kali Kuning (spot air).

3.Long Trip Vulcano Tour Merapi
Durasi sekitar 2 hingga 2.5 jam dengan tarif Rp 550.000.
Opsi pertama: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem – Makam Mbah Marijan – Buit Glagah Sari, Klangon.
Opsi kedua: Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Mini Museum Sisa Hartaku – Batu Alien – Bunker Kaliadem – Kali Kuning (spot air).

4. Sunrise Trip Lava Tour Merapi
Trip dimulai pukul 04.30 WIB, durasi sekitar 2.5 jam dengan tarif Rp 450.000.
Start di Dusun Ngrangkah, Desa Pangukrejo, Kecamatan Umbulharjo – Bukit Kaliadem – Batu Alien – Mini Museum Sisa Hartaku.
Tarif tersebut sudah termasuk asuransi jasa raharja untuk 4 orang penumpang. Untuk mengikuti paket Merapi Lava Tour kamu bisa reservasi di Maioloo Tour. Selain itu, di Maioloo Tour juga banyak menyediakan beberapa paket wisata di Jogja dan sekitarnya dan juga paket pendakian gunung.

Tips Mengikuti Wisata Vulcano Tour Merapi
1.Pakailah masker dan kacamata untuk melindungi diri dari debu dan pasir yang berterbangan ketika sedang mengikuti perjalanan vulcano tour Merapi ini.
2.Kenakanlah jaket atau sunblock. Meski udaranya terkesan sejuk, namun paparan sinar matahari secara langsung selama berjam-jam bisa membuat kulit gosong.
 3.Jalur yang menantang dan rute yang terjal dalam Vulcano tour Merapi ini membuat aktivitas ini tidak disarankan bagi ibu hamil.
4.Saat akhir pekan atau hari libur bisanya banyak wisatawan yang mengikuti Vulcano Tour Merapi. Supaya kamu tidak perlu antri terlalu lama, ada baiknya kamu reservasi lebih dahulu.

Sumber : https://www.maioloo.com/tempat-wisata/yogyakarta-jogja/lava-tour-merapi/

Kunjungi Website STIPRAM